Bagaimana kalau Anda ingin mengkomunikasikan
sesuatu kepada orang yang jaraknya agak jauh dimana dengan suara tidak jelas
terdengar? Maka Anda berusaha membantu menggunakan isyarat-isyarat yang
diharapkan dapat dimengerti oleh lawan bicara. Atau pernahkan Anda menyaksikan
orang tuna rungu berkomunikasi?
Mereka menggunakan sejumlah isyarat tertentu.
Interaksi pada kedua contoh di atas merupakan komunikasi isyarat. Seperti
pada pembelajaran sebelumnya, jenis komunikasi yang dapat digunakan diantaranya
komunikasi isyarat. Komunikasi ini penting terutama untuk
kalangan tertentu seperti tuna rungu, atau komunikasi langsung namun ada
kendala jarak yang agak jauh misalnya. Teknologi komunikasi isyarat terus
dikembangkan untuk tujuan tertentu sehingga informasi yang dikomunikasi
memiliki ketepatan tinggi.
Teknologi
komunikasi isyarat adalah berkomunikasi dengan media isyaratnya (sinyal),
antara lain: sinar/cahaya, asap, peluit, genderang, kentongan, sema-phore
(bendera), isyarat anggota badan dan lain sebagainya. Komunikasi isyarat yang
diguna-kan seperti kode-kode isyarat, telah disepakati dan dimengerti oleh
kedua belah pihak yang berkomunikasi. Tujuan dari komunikasi ini adalah
agar informasi (berita) dapat diterima dan dipahami oleh sipenerima berita.
Komunikasi ini juga kadang digunakan dalam interkasi kita diantaranya
untuk lebih memperjelas isi pesan dari pada perkataan yang diucapkan misalnya
menggunakan gerakan badan. Komunikasi isyarat banyak dipakai dipabrik-pabrik
yang bersuara bising misalnya komunikasi antara atasan dan bawahan. Komunikasi
isyarat ini memiliki ada 4 tujuan umum:
a. Memberi
instruksi untuk mengerjakan pekerjaan
b. Memberi
informasi tentang prosedur dan pelaksanaan suatu tugas
c. Memberi informasi dasar pemikiran tentang suatu pekerjaan
d. Memberi
informasi cara pencapaian sasaran
1.
Bentuk-Bentuk Komunikasi Isyarat
Komunikasi isyarat dapat dilakukan menggunakan bentuk-bentuk sinyal antara
lain:
a. Cahaya atau
Sinar
Untuk mengatur
arus lalu lintas, diantaranya meng-gunakan cahaya melalui lampu lalu lintas
merah, kuning, dan hijau. Tentu Anda mengetahui arti warna dari cahaya
tersebut. Contoh lain silahkan Anda perhatikan, apabila sebuah kendaraan
akan belok ke kiri atau ke kanan, maka pengemudi menyalakan lampu atau sinyal
kuning yang biasanya di set agar berkedip-kedip. Secara umum rambu lalu
lintas adalah tanda-tanda, alat, atau benda yang digunakan untuk
menyampaikan pesan sebagai dalam pengaturan lalu lintas jalan raya.
erdasarkan jenis pesan yang disampaikan, rambu lalu lintas dapat dikelompokkan
menjadi rambu-rambu sebagai berikut :
1). Rambu
peringatan
Rambu yang memperingatkan adanya bahaya agar para
pengemudi berhati-hati dalam menjalankan kendaraannya. Misalnya: Rambu yang
menu-njukkan adanya lintasan kereta api, atau adanya simpangan berbahaya bagi
para pengemudi.
2). Rambu
Petunjuk
Rambu yang memberikan petunjuk atau keterangan
kepada pengemudi atau pemakai jalan lainnya, tentang arah yang harus ditempuh
atau letak kota yang akan dituju lengkap dengan nama dan arah letak itu
berada.
3). Rambu
larangan dan perintah
Rambu ini untuk melarang/me-merintah semua jenis
lalu lintas tertentu untuk memakai jalan, jurusan atau tempat-tempat
tertentu.
b. Suara/Bunyi
Pernahkan Anda memperhatikan seorang petugas polisi yang sedang mengatur lalu
lintas jalan raya, misalnya ketika macet? Alat apa yang digunakan oleh
petugas polisi tersebut? Tentu sudah Anda kenal yaitu peluit atau semprit.
Dengan meniup peluit para pengendara sudah memahami apa maksud polisi
itu, dian-taranya harus mempercapat, harus kepingir, harus berhenti, dan
lain-lain. Komunikasi melalui bunyi juga dapat kita temui untuk petunjuk
waktu, pada jam-jam yang telah ditentukan, lonceng berbunyi.
a. Semaphore
Anda
tentu sudah mengenal istilah semaphore terutama ketika aktif di kegiatan
pramuka. Semaphore biasanya menggunakan bendera kecil yang dikendalikan oleh
kedua tangan. Kode semaphore digunakan melakukan perintah-perintah untuk
dilaksanakan oleh regu pramuka.
Disamping ini pola
atau konfigurasi kode semaphore. Komunikasi dengan semaphore biasanya digunakan
apabila jarak komunikan berjauhan yang tidak mungkin dijangkau pendengaran,
namun mudah dijangkau penglihatan. Hal ini tentunya harus dilakukan pada
keadaan yang terang.
b. Huruf Braile
Pemakaian huruf braile biasanya digunakan
oleh saudara kita yang tuna netra. Mereka juga membutuhkan komunikasi dalam
kehidupan ini. Semua huruf dikodekan dengan tertentu dimana pola-pola tersebut
ditulis menonjol agar mudah diraba.
c. Kode Morse
Berbeda dengan kode isyarat semaphore yang menggunakan pola gerakkan, kode
morse menggunakan pola bunyi peluit. Berikut ini pola kode morse
yang biasa digunakan.
http://notenovi.blogspot.com/2013/05/perkembangan-teknologi-komunikasi.html
0 komentar:
Posting Komentar